Cara Simpel Membuat Es Kepal Milo Ala Anak Rumahan


Fenomena es kepal milo yang menjadi viral, membuat ais kepal milo Malaysia ini semakin diminati tak hanya bagi orang dewasa. Anak-anak pun sangat menyukai coklat dan milo, apalagi disajikan dengan aneka topping yang dominan berasa manis kian memanjakan lidahnya. Karena lamanya mengantri, kita bisa bikin sendiri es kepal milo dengan cara simpel dan praktis di rumah. 

Era terus berubah, sehingga kita menghadapi banyak inovasi di segala bidang. Tak terkecuali di bidang kuliner. Es krim Milo saat ini menjadi favorit di kalangan pecinta kuliner, terutama di kalangan anak muda. Es krim milo adalah es serut yang dipadatkan lalu diberi taburan cokelat leleh dan milo kental di atasnya, diikuti topping seperti kacang, keju, kerupuk, dll. Ini menciptakan rasa dingin dan manis yang disukai banyak orang. Rahmat Rifai, salah satu penjual es krim Milo di Jakarta Timur, mengatakan bisnis ini sangat menjanjikan. “Saya bisa menjual sekitar tiga ratus mangkuk es krim setiap hari. Anda bisa untung sekitar lima ratus ribu hingga satu juta setiap menjualnya,” ujarnya.

Pria itu berkata bahwa membuat es krim Milo itu mudah. Bahan-bahan yang diperlukan seperti es batu, milo bubuk, susu kental manis dan aneka isian relatif mudah ditemukan. Ia mematok harga semangkuk es krim Milo sebesar lima belas ribu rupiah. "Saya jual karena lagi viral. Semua orang tertarik dengan rasanya. Akhirnya saya memutuskan untuk menjualnya dan ternyata omzet saya cukup," kata sang ahli kacamata.

Syafira Handayani, salah satu penikmat es krim Milo, mengaku keunggulan jajanan ini bagi pecinta kuliner, khususnya anak muda, adalah rasa manis dan dingin yang ditawarkannya. “Sebenarnya tidak begitu bagus. Tapi karena viral, orang-orang tertarik dan membelinya. Walaupun menurut saya terlalu cantik dan terlalu mahal. Mungkin nasib selanjutnya sama dengan herbal jelly atau thai tea yang pernah viral sebelumnya dan sekarang kurang dicari," ujarnya.

Selain itu, wanita tersebut mengimbau para ahli kuliner untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan tersebut, terutama untuk anak-anak. “Menurut saya kandungan gulanya terlalu tinggi, sayang sekali anak-anak sudah terlanjur disuguhi makanan manis seperti itu. Lebih baik seminggu sekali atau dua kali saja,” pungkasnya.

Asal Usul Es Milo
Menurut portal Inovasee.com, jajanan ini awalnya berasal dari Malaysia dengan nama asli Ais Kepal Milo dan sempat populer di negeri jiran tersebut pada akhir tahun 2017 lalu. Kepopuleran jajanan ini Ais Kepal Milo Tok Abah Outlet di Kuala Kangsar, Malaysia. Dimiliki oleh pasangan suami istri Saed Lamin dan Shariah Hasyim, gerai ini sudah tiga tahun menjual minuman ringan. Es kepal Milo kemudian menjadi inspirasi pasangan muda, Danang Aryo Dempo Wiguno dan Rara asal Yogyakarta untuk mempopulerkannya di Indonesia pada Maret 2018. Mereka membuka toko bernama Ais Kepal Jogja di Jalan Suram, Mantrijeron, Yogyakarta.

Berkat review seorang food blogger asal Yogyakarta, es krim Milo mulai digandrungi para pemburu kuliner tidak hanya di Yogyakarta tapi juga di beberapa kota Indonesia lainnya.

Sebuah proyeksi masa depan kuliner modern

Kuliner modern seperti es krim sudah menyebar dan digandrungi masyarakat luas. Namun, menurut pengamat makanan dan gaya hidup Kevindra Soemantri, menurutnya tren makanan modern biasanya tidak bertahan lama. "Paling lama dua tahun. Kalau soal makanan, kadang orang hanya memikirkan tren. Sekarang saya lihat kalau ada restoran yang enak banget tapi makanannya biasa-biasa saja, apakah kamu benar-benar ingin kembali? Jika kamu mendapatkan fotonya, gitu aja," kata Kevin kepada viva.co.id dari samping.

Menurutnya, tren kuliner bergerak lebih cepat dibandingkan fashion. Jika ingin bertahan lama, konsep makanan atau minuman yang ditawarkan harus jelas dan pengusaha harus benar-benar berkecimpung di dunia tersebut.

“Jika semuanya tetap sama, orang akan bosan dengan apa yang harus dilakukan. Anda harus fokus padanya, memperdalamnya. Berkelanjutan membutuhkan dedikasi, bukan hanya tren yang terus memudar. Ini merugikan pasar," katanya. Pakar masakan Indonesia Sisca Soewitomo juga punya sudut pandang berbeda. Dikutip dari Dream.co.id, menurutnya tren makanan saat ini tidak meluluhkan selera kuliner